Rangkaian Timer Sederhana | Timer Paling Sederhana | Timer Sederhana
Posted by Kaka on Wednesday, June 9, 2010
Rangkaian timer yang saya hadirkan pada kesempatan kali ini menurut saya adalah rangkaian timer yang paling sederhana. Mengapa saya katakan demikian kerena biasanya untuk membuat suatu rangkaian timer atau pewaktu dibutuhkan minimal satu buah transistor atau satu buah IC (Integrated Circuit) sebagai komponen utama. Tapi rangkaian yang satu ini tidak memerlukan transistor atau ic, rangkaian ini hanya membutuhkan satu buah resistor dan kapasitor. Mungkin rangkaian timer ini tidak bisa memenuhi kebutuhan akan fungsi elektronika lanjutan atau rangkaian elektronika yang lebih komplek. Tapi saya yakin fungsi yang sederhana dari rangkaian timer ini akan bisa bermanfaat bagi anda suatu saat nanti bila anda menginginkan suatu rangkaian pewaktu secara mendesak tapi tidak mempunyai persediaan komponen elektronika yang memadai.
Prinsip kerja dari rangkaian timer yang sangat sederhana ini sebenarnya adalah sangat mudah untuk dipahami. Dan mungkin bagi anda seorang yang masih awam tentang disiplin ilmu elektronika sangat mudah untuk dipahami apalagi jika anda memang seorang yang sudah familiar dengan elektronika. Rangkaian ini memanfaatkan sifat dasar dari kapasitor yakni pengisian dan pelepasan muatan. Rangkaian beban dipasang parallel dengan kapasitor dan diseri dengan satu tahanan. Sehingga dengan begitu tegangan yang keluar terhubung dengan beban tergantung dari tegangan pada kapasitor. Berikut analisa kerjanya :
1. Tegangan pada kapasitor adalah sebagai tegangan ouput.
2. Tegangan pada kapasitor dan tegangan pada beban adalah sama, dengan kata lain perubahan tegangan pada kapasitor akan membawa perubahan juga pada beban.
3. Satu buah resistor atau potensiometer dipasang guna mengkondisikan besarnya arus yang akan mengalir dan mengisi kapasitor.
4. Semakin besar nilai tahanan akan membuat arus yang mengalir semakin kecil dan mengakibatkan pengisian kapasitor semakin lama.
5. Semakin besar nilai kapasitor juga akan membuat pengisian semakin lama.
6. Nilai tahanan beban dan tahanan seri menentukan besarnya tegangan yang akan jatuh pada beban atau tegangan output, berlaku hukum pembagi tegangan.
7. Semakin kecil tahanan beban maka semakin kecil juga tegangan ouput dan juga sebaliknya.
8. Untuk memperoleh tegangan beban atau tegangan output yang sesuai dengan yang diharapkan maka lakukan perhitungan pembagian tegangan antara tahanan beban dengan tahanan seri.
9. Hal yang perlu diingat adalah bahwa semakin besar tegangan beban akan mengakibatkan pengisian kapasitor semakin cepat. Sehingga rangkaian ini hanya berlaku jika anda menginginkan tegangan output yang terbilang kecil karena sulit bagi anda untuk memperoleh kapasitor yang sangat besar.
10. Kelemahan yang ada pada poin 9 bisa anda atasi dengan memanfaatkan satu buah transistor pada bagian output. Hal ini karena pengaktifan transistor hanya memerlukan tegangan 0,7 volt (silicon) pada basis emitor.
lihat juga rangkaian multivibtrator monostable dan astable IC 555.
This entry was posted on Wednesday, June 9, 2010 at 8:59 AM. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.
- No comments yet.