Pengatur Kecepatan Motor DC | Rangkaian Pengatur Kecepatan DC
Posted by Kaka on Friday, June 18, 2010
Rangkaian pengatur kecepatan motor DC di atas adalah merupakan rangkaian pengatur kecepatan motor dengan memanfaatkan perubahan frekuensi sebagai penentu kecepatan. Kecepatan rendah akan diperoleh apabila pulsa memiliki nilai frekuensi yang rendah pula, sedangkan kecepatan tinggi juga akan diperoleh apabila pulsa yang dihasilkan berfrekuensi tinggi. Sebagaai pembangkit pulsa digunakan rangkaian astable multivibrator IC 555 yang cukup sederhana dan mudah dibuat. Untuk contoh rangkaian di atas, motor dc yang dikendalikan adalah motor dc 9 volt. Anda bisa menggunakan motor dc dengan catu tegangan yang berbeda dengan menyesuaikan tegangan supply untuk motor dc tersebut. Sedangkan untuk tegangan supply rangkaian tetap anda gunakan 9 volt.
Intinya prinsip kerja rangkaian pengatur kecepatan motor dc di atas adalah pengaturan frekuensi pulsa sebagai kendali. Berikut analisa saya tentang rangkaian di atas :
- Motor yang digunakan adalah khusus untuk motor dc
- Motor dc yang digunakan terserah anda asalkan arus maksimum yang akan diterima oleh SCR sesuai dengan batas maksimumnya dan tegangan supply untuk motor juga disesuaikan dengan tegangan catu motor.
- Sebagai pembangkit pulsa menerapkan fungsi astable multivibrator dari IC 555.
- Frekuensi yang dihasilkan tergantung dari nilai R1, R2, C1 dan potensiometer. Semakin besar nilai dari keempat komponen tersebut maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil dan begitu juga sebaliknya. Untuk perhitungan frekuensinya anda bisa melihat postingan saya tentang rangkaian astable multivibrator di blog ini. Atau anda bisa menggunakan rangkaian frekuensi meter.
- Sebagai driver motor dc digunakan satu buah silicon controlled rectifier (SCR) agar keluaran IC 555 tidak terbebani oleh besarnya arus yang akan melewati motor.
- Anda bisa juga mengganti SCR dengan komponen switching lainnya seperti transistor asalkan dispasi daya maksimum transistor disesuaikan.
- Dengan nilai masing-masing komponen yang tertera pada rangkaian pengendali kecepatan motor dc diatas maka frekuensi yang dihasilkan berkisar antara puluhan hertz sampai dengan puluhan Kilo Hertz. Jika kecepatannya belum sesuai dengan kebutuhan atau keinginan anda, maka anda tinggal mengubah nilai dari keempat komponen penentu frekuensi dari rangkaian ini.
Sebenarnya anda bisa saja menggunakan prinsip perubahan amplitudo tegangan sebagai penentu kecepatan motor. Karena dengan mengurangi catu tegangan terhadap motor maka kecepatan motor akan berkurang dan begitu juda sebaliknya. Hanya yang perlu diingat bahwa dengan mengurangi catu tegangan motor maka kekuatan putaran motor juga akan semakin lemah. Sehingga bisa-bisa motor dc anda tidak akan bisa berputar pada saat dikopel dengan beban peralatan mekanik.
Dan juga anda bisa mengatur kecepatan motor dengan memanfaatkan peralatan mekanik dengan menerapkan fungsi roda gear lingkaran besar dan lingkaran kecil. Prinsip ini bisa anda temui pada sepeda sport, dimana pada sepeda jenis ini terdapat beberapa roda gear sebagai pilihan penentu berat ringannya mengayuh sepeda. Semakin ringan beban kita mengayuh maka artinya kecepatan sepeda akan semakin lambat dan kecepatan kita mengayuh semakin cepat dan begitu juga sebaliknya. Artinya dengan pengaturan hubungan antara dua buah roda gear berdiamter berbeda akan bisa menghasilkan kecepatan yang berbeda pula.
Dan juga anda bisa mengatur kecepatan motor dengan memanfaatkan peralatan mekanik dengan menerapkan fungsi roda gear lingkaran besar dan lingkaran kecil. Prinsip ini bisa anda temui pada sepeda sport, dimana pada sepeda jenis ini terdapat beberapa roda gear sebagai pilihan penentu berat ringannya mengayuh sepeda. Semakin ringan beban kita mengayuh maka artinya kecepatan sepeda akan semakin lambat dan kecepatan kita mengayuh semakin cepat dan begitu juga sebaliknya. Artinya dengan pengaturan hubungan antara dua buah roda gear berdiamter berbeda akan bisa menghasilkan kecepatan yang berbeda pula.
This entry was posted on Friday, June 18, 2010 at 5:23 PM. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.
- No comments yet.