Prinsip Kerja Rangkaian Sensor Cahaya | Rangkaian Sensor Cahaya Dengan LDR
Posted by Kaka in Prinsip Kerja dan Teori Rangkaian Elektronika Dasar on Saturday, March 20, 2010
Gambar Rangkaian Sensor Cahaya Menggunakan LDR
Rangkaian sensor cahaya menurut saya adalah rangkaian sensor yang paling mudah dan paling sering dijadikan percobaan. Karena dengan sedikit komponen sudah bisa membuat rangkaian ini, serta komponen-komponennya mudah sekali didapatkan di pasar. Seperti halnya dengan rangkaian switching transistor yang lain rangkaian diatas juga menerapkan prinsip dasar dari kondisi jenuh dan cutoff transistor. Untuk memperoleh rangkaian yang lebih akurat dan sempurna bisa saja menggunakan IC op-Amp.
Pada gambar diatas terdapat dua kondisi penerapan sensor cahaya yakni lampu menyala pada saat terang dan lampu menyala saat gelap. Hal yang harus dipahami dari rangkaian diatas adalah bagaimana kita memposisikan besarnya arus yang akan diterima oleh basis transistor dengan memanfaatkan VR (variable resistor) sebagai penentu.
Analisa Rangkaian :
Pada dasarnya rangkaian I diatas dirancang bagaimana supaya dengan adanya kenaikan resistansi pada LDR akan bisa menyaklarkan atau mengaktifkan beban yang diharapkan. Karena karakteristik dari LDR adalah naiknya tingkat kegelapan kondisi cahaya akan menaikkan nilai tahanan dari LDR tersebut dan semakin terang atau semakin besar intensitas cahaya akan menurunkan nilai resistansinya. Jadi sesuai sifat LDR tadi maka kita buat LDR tersebut berhubungan seri dengan tahanan yang lain guna terjadi pembagian tegangan antara keduanya. Kemudian posisikan besarnya tegangan pada salah satu diantara keduanya untuk dijadikan sebagai pemicu pada basis transistor. Dengan naiknya tegangan pada LDR pada saat kondisi semakin gelap (sesuai hukum pembagi tegangan) maka artinya tegangan pada LDR ini bisa kita jadikan sebagai supply tegangan bagi rangkaian pensaklaran dalam hal ini adalah transistor untuk mengaktifkan rangkaian.
Bagaiman cara menjadikan tegangan pada LDR sebagai supply maka kita cukup menghubungkannya secara paralalel dengan basis transistor ( boleh ditambah dengan R basis terlebih dahulu seperti rangkaian diatas untuk membatasi arus yang terlalu besar pada saat memutar VR1). Agar kondisi sensor bisa diatur pada kondisi kritis maka kita gunakan potensio VR1 sebagai pengatur besarnya pembagian tegangan. Aturlah VR1 pada posisi dimana basis transistor hanya kekurangan sedikit tegangan dari LDR untuk bisa aktif. Jadi saat kondisi berubah sedkit gelap maka supply tegangan untuk basis emitor yang kurang sedikit langsung terpenuhi sehingga transistor akan aktif dan lampu akan menyala. Untuk analisa rangkaian II saya rasa anda sudah bisa menyelesaikannya sendiri. Lihat juga rangkaian sensor cahaya yang lain atau rangkaian sensor yang lain...
http://www.electronicandlife.blogspot.com
Prinsip Kerja Rangkaian Penguat Inverting | Skema Rangkaian Penguat Inverting
Posted by Kaka in Prinsip Kerja dan Teori Rangkaian Elektronika Dasar
Gambar Rangkaian Penguat Inverting dengan IC Op-Amp
Pada rangkaian diatas Sinyal input yang akan diperkuat adalah sinyal AC 1 volt dengan frekuensi 1 Hz. Besarnya gain penguatannya adalah tahanan input dibagi dengan tahanan penguatan yaitu -R5 / R4 = -30/10 = -3. Untuk menentukan besarnya tegangan outputnya adalah gain x Vin = -3 x 1 volt = -3 volt. Tanda minus menunjukkan berkebalikan fasa dengan sinyal input. Artinya jika sinyal input adalah positif maka sinyal outputnya akan negatiif dan jika sinyal inputnya negatif maka sinyal outputnya adalah positif. Untuk jelasnya coba perhatikan gambar sinyal input dan output diatas. Sinyal input yang berwarna merah dan sinyal output yang berwarna biru. Garis vertical menunjukkan besarnya tegangan dan garis horizontal menunjukkan waktu. Sinyal input pada posisi tegangan 1 volt ( Vpuncak = 1V2 volt) dan tegangan outputnya adalah 3 volt (Vpuncak = 3V2 volt) ini sesuai dengan besarnya penguatan yaitu 3 kali lebih besar dari sinyal input. Kemudian coba perhatikan posisi kedua sinyal tersebut, kedua sinyal tersebut terlihat saling berkebalikan. Pada saat sinyal input pada posisi negatif maka sinyal outputnya pada posisi positif dan begitu sebaliknya jika sinyal inputnya berubah-ubah, kondisi inilah yang disebut dengan penguatan inverting (membalik). lihat juga rangkaian dasar lainnya...
Lihat rangkaian amplifier 100 watt dan 50 watt serta inverter 100 watt.